Kamis, 12 Januari 2017

Idealisme

Aliran idealisme adalah aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pemikiran manusia. Pada awalnya filsafat barat dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. Plato menyatakan bahwa alam cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Alam nyata ini berupa bayangan dari alam ide. Aristoteles menggambarkan alam ide sebagai suatu tenaga yang berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda tersebut. Idealisme merupakan aliran filsafat pada abad modern. Dimasa abad pertengahan satu-satunya pendapat yang disepakati oleh semua ahli pikir adalah dasar idealisme, dan pucak zaman idealisme pada masa abad ke-18 dan 19 ketika periode idealisme. 
Idealisme diambil dari kata ide yakni sesuatu yang hadir dalam jiwa dan dapat diartikan sebagai suatu paham atau aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik dapat dipahami dengan ketergantungan pada jiwa dan spirit. Idealisme adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh seseorang atau kelompok, yang cita-citanya bukan sebarang cita-cita namun cita-cita yang tinggi dan luhur. Idealisme juga suatu nilai kebenaran dan harga diri, serta hasrat untuk mencapai hasil yang istimewa. Pada dasarnya manusia memiliki idealisme, idealisme dalam diri manusia dapat membuat manusia melakukan hal yang luar biasa, bertahan pada suatu prinsip. Idealisme mempunyai pendirian bahwa kenyataan itu terdiri dari atau tersusun atas substansi sebagaimana gagasan-gagasan atau ide-ide. Inti dari idealisme adalah suatu penekanan pada realitas ide-gagasan, pemikiran, akal pikir atau kedirian daripada sebagai suatu penekanan pada objek-objek dan daya material. Idealisme menekankan akal pikiran sebagai hal dasar atau lebih dulu ada bagi materi, dan bahkan menganggap bahwa akal pikir adalah sesuatu yang nyata, sedangkan materi adalah akibat yang ditimbulkan oleh akal-pikir atau jiwa.
Konsep filsafat menurut aliran idealisme adalah metafisik-idealisme (secara absolut kenyataan yang sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah, sedangkan secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang lebih berperan); humanologi-idealisme (jiwa dikaruniai kemampuan berpikir yang dapat menyebabkan adanya kemampuan memilih); epistimologi-idealisme (pengetahuan yang benar diperoleh melalui intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir); aksiologi-idealisme (kehidupan manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari pendapat tentang kenyataan atau metafisik).
Idealisme merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran adalah ide. Idealisme mengedepankan akal pikiran manusia, karena itu kaum idealisme menganggap hal yang kongkret hanya ada dalam akal pikiran manusia yang disebut ide atau gagasan. Pandangan ini tidak disetujui oleh kaum realisme karena menurut kaum realisme yang ada itu adalah yang nyata, riil, empiris, bisa dipegang, dan bisa diamati.
Dalam pendidikan kaum idealisme mencita-citakan pemikiran atau ide tertinggi, dan suatu aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan. Paham idealisme akan menimbulkan dunia pendidikan didominasi dengan fakultas atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan, konsep-konsep dan pengertian-pengertian secara devinitif tentang segala sesuatu. Pendidikan idealisme untuk individual bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik. Pendidikan idealisme untuk kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan antar manusia, sedangkan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan.
Menurut aliran idealisme guru sebagai personifikasi dari kenyataan anak didik; guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa; guru haruslah menguasai teknik mengajar secara baik; guru haruslah menjadi pribadi yang baik; guru menjadi teman dari para muridnya. Implikasi aliran idealisme dalam pendidikan yaitu: bertujuan membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan dasar, serta kebaikan sosial; metode yang digunakan adalah metode dialektik (saling mengaitkan ilmu yang satu dengan yang lain), syarat dengan pemikiran, perenungan, dan dialog. Kurikulum yang digunakan adalah pengembangan kemapuan berpikir dan penyiapan keterampilan bekerja melalui pendidikan praktis; peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan dasarnya; pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam. Evaluasi yang digunakan oleh kaum idealisme adalah evaluasi esay karena dengan evaluasi esay dapat membuat proses belajar mengajar sangat efektif dan dalam menigkatkan keterampilan peserta didik dalam mengerjakan soal, sehingga menjadikan peserta didik mampu menggunakan akal pikiran atau idenya dengan baik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Implementasi Idealisme dalam pendidikan: pendidikan bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus menuju pada tujuan; pendidikan adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan; tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual; pendidikan idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan ide-ide yang diperlukan oleh semua manusia secara bersama-sama; tujuan pendidikan idealisme adalah ketepatan mutlak; peranan pendidik adalah memenuhi akal peserta didik dengan hakekat-hakekat dan pengetahuan yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar