“Untuk manusia ganjaran bagi perbuatan baik yang dilakukannya dan sanksi
bagi perbuatan (buruk) yang dilakukannya. (QS.Al-Baqarah: 286)
Pengertian Etika
Dalam bahasa Inggris etika disebut ethic (singular) yang berarti a
sistem of moral principles or rules of behavior, atau suatu sistem,
prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi, terkadang
ethics (dengan tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika ini
dimaksud maka ethic berarti the branch of philosophy that deals with
moral principles, suatu cabang filsafat yang memberikan batasan
prinsip-prinsip moral. Jika ethics dengan maksud plural (jamak) berarti
moral principles that govern or influence a person’s behavior,
prinsip-prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku pribadi.
Dalam bahasa Yunani, etika berarti ethikos mengandung arti penggunaan,
karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap yang mengandung analisis
konsep-konsep seperti harus, mesti, benar-salah, mengandung pencarian ke
dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral, serta mengandung
pencarian kehidupan yang baik secara moral.
Dalam bahasa Yunani
kuno, etika berarti ethos, yang apabila dalam bentuk tunggal mempunyai
arti tempat tinggal yang biasa, pandangan rumput, kandang, adat, akhlak,
watak perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha)
artinya adalah kebiasaan. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal usul
kata ini, maka “etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan. Arti inilah yang menjadi latar
belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh Aristoteles
(384-322 SM). Sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Etika
secara lebih detail merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau
tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Penyelidikan tingkah
laku moral dapat diklasifikasikan dalam (i) etika deskriptif; (ii) etika
normative; (iii) metaetika.
Pertama, etika deskriptif yang
mendeskripsikan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat
kebiasaan, anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Objek penyeledikannya adalah
individu-individu, kebudayaan-kebudayaan.
Kedua, etika
normatif. Dalam hal ini, seseorang dapat dikatakan sebagai participation
approach karena yang bersangkutan telah melibatkan diri dengan
mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia. Ia tidak netral karena
berhak untuk mengatakan atau menolak suatu etika tertentu.
Ketiga, metaetika. Awalan meta (Yunani) berarti “melebihi”, “melampaui”.
Metaetika bergerak seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi
daripada perilaku etis, yaitu pada taraf “bahasa etis” atau bahasa yang
digunakan di bidang moral.
Dari beberapa definisi di atas,
tampak jelas bahwa kajian tentang etika sangat dekat dengan kajian
moral. Fisika merupakan sistem moral dan prinsip-prinsip dari suatu
perilaku manusia yang kemudian dijadikan sebagai standardisasi
baik-buruk, sala-benar, serta sesuatu yang bermoral atau tidak bermoral.
Merujuk pada hubunganyang dekat antara etika dengan moral, berikut
sedikit dibahas tentang ragam pengertian moral.
Moral berarti
concerned with principles of right and wrong behaviour, or standard of
behavior, sesuatu yang menyangkut prinsip benar dan salah dari suatu
perilaku dan menjadi standar perilaku manusia.
Moral berasal dari
bahasa Latin moralis (kata dasar mos, moris) yang berarti adat
istiadat, kebiasan, cara, dan tingkah laku. Bila dijabarkan lebih lanjut
moral mengandung empat pengertian; (i) baik-buruk, benar-salah,
tepat-tidak tepat dalam aktivitas manusia, (ii) tindakan benar, adil,
dan wajar, (iii) kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah,
dan kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuai dengan kaidah
tingkah laku yang dinilai benar-salah, dan (iv) sikap seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain.
Etika juga berarti “timbul dari
kebiasaan” adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Etika sering kali
disebut filsafat moral. Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam
penilaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas
dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai. Adapun etika dapat dipakai
untuk pengkajian sistem nilai yang ada. Istilah moral berasal dari kata
Latin mores, yang merupakan bentuk jamak dari mos yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan.
Hubungan antara Ilmu dan Etika
Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Jadi, etika dan
ajaran moral tidak berada di tingkat yang sama. Yang mengatakan
bagaimana bila harus hidup, bukanlah etika melainkan ajaran moral. Ilmu
dan etika sebagai suatu pengetahuan yang diharapkan dapat meminimalkan
dan menghentikan perilaku penyimpangan dan kejahatan di kalangan
masyarakat. Di samping itu, ilmu dan etika diharapkan mampu
mengembangkan kesadaran moral di lingkungan masyarakat sekitar agar
dapat menjadi cendekiawan yang memiliki moral dan akhlak yang
baik/mulia.
Sebagai suatu subjek, etika berkaitan dengan konsep
yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik. Dengan begitu dalam proses penilaiannya ilmu sangat berguna
dalam menentukan arah dan tujuan masing-masing orang.
Etika
sebagai ilmu ketertiban di mana pokok masalah moralitas dipelajari.
Singkatnya, ilmu tata susila adalah ilmu moralitas. Ilmu secara moral
harus ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa merendahkan martabat
seseorang. Masalah moral tidak dapat dilepaskan dengan tekad manusia
untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan juga
mempertahankan kebenaran diperlukan keberanian moral.
Etika memberikan semacam batasan maupun standar yang mengatur pergaulan
manusia di dalam kelompok sosialnya. Etika ini kemudian dirupakan ke
dalam bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat dibutuhkan
dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan
yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari
kode etik. Ilmu sebagai asas moral atau etika mempunyai kegunaan khusus
universal bagi umat manusia dalam meningkatkan martabat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar